Resensi Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)

Tuntutan hidup jadi semakin jelas dan banyak ketika kita dewasa. Semuanya ditanggung sendiri, mereka (orang tua, teman, pasangan) memang menjadi pendukung yang luar biasa baik ketika dibutuhkan, tetapi tetap saja, kita juga yang punya kemampuan dan tanggung jawab untuk menghadapi semua masalah. Sendiri, tanpa siapapun, cuma kita dan hanya kita yang mengerti dan berjuang untuk diri sendiri.
           
Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) jadi film pertama di 2020 yang mendapat sambutan positif dari masyarakat. Dari jumlah penonton yang mencapai 2.000.0000 di  21 hari penayangannya di bioskop, sejak diputar perama kali pada 2 Januari 2020. Banyak juga pendapat dari masyarakat, terutama yang saya kenal suka dengan alur cerita yang ditawarkan oleh film ini.
           
Tulisan inipun baru dibuat sekitar satu bulan setelah saya pertama kali menonton. Memang kadang cukup ragu-ragu dan penuh pertimbangan untuk menerbitkan tulisan review film ketika awal-awal film masih tayang. Kemungkinan besar memang banyak yang membaca, tetapi jika terkesan spoiler juga kan tidak baik. Alhasil, review ini bisa diterbitkan juga, meski mungkin semua orang sudah tahu alur film ini, terutama yang sudah menonton, tetapi apa salahnya memberikan makna tersendiri pada film ini, kemudian dibagikan ke yang lain.
           
Film yang mengusung tema drama keluarga, sedikit bumbu percintaan, dan banyak juga mengulas masalah kehidupan di masyarakat menurut saya sukses memberikan wejangan yang baik untuk para penonton.

Setiap Keluarga Punya Cerita
Tema utama film ini adalah menceritakan tentang kehidupan keluarga yang terdiri dari 5 orang anggota. Angkasa, Aurora, dan Awan yang berturut-turut kakak beradik dan Narendra dan Ajeng sebagai Ayah dan Ibu. Keluarga ini tampak harmonis, dimana Awan sebagai tokoh utama dari film ini menjadi pusat dalam cerita.
           
Awan si anak bontot, seringkali mendapat perlakuan yang sangat istimewa dari keluarganya, terutama Ayah dan Abangnya Angkasa. Banyak sekali adegan yang menceritakan bagaimana Awan mendapat perlindungan yang luar biasa besar dari Ayah dan Abangnya. Disisi lain, Aurora, saudara kandung Angkasa dan Awan, yang menjadi anak kedua hidup lebih mandiri dengan sifat pendiam. Segalanya ia lakukan sendiri, nyaris tanpa bantuan Abang dan Ayahnya. Awalnya terjadi begitu saja, kehidupan terus berjalan, hingga suatu ketika semua menjadi tidak baik-baik saja dan memuncak dan menjadi masalah yang sangat besar.
           
Angkasa Lelah harus menjaga awan yang sudah besar. Aurora juga merasa sangat kecewa, karena pencapaian pribadinya tidak pernah terasa lebih dihargai dan dibantu oleh keluarganya. Sementara itu, Awan juga merasa sangat terkekang dengan sikap Ayahnya yang sangat ketat dalam menjaga dan mengurusi hidupnya.
           
Awan paham, Ia sudah dewasa, masalahnya waktu itu harus ia tanggung sendiri, tetapi Ayahnya terlalu banyak ikut campur. Hingga Akhirnya Awan bertemu dengan Kale, yang menjadi sedikit cerita cinta dalam film ini.

Kisah Cinta yang Bisa dibilang Aneh
Pernahkah kita sangat lelah dengan pekerjaan tertentu. Semua usaha dan keyakinan kita akan keberhasilan, harus kandas di terjang realita. Hal itu pulalah yang dialami Awan ketika harus mengubur mimpinya bekerja sebagai Desain Arsitektur di tempat ia bekerja, karena harus dipecat. Tetapi, kadang semesta memberikan orang yang tanpa kita sadari membawa kita keluar dari ruang nestapa. Orang itu bisa berwujud teman, keluarga, atau pasangan.
           
Awan selalu mendapat dukungan dari keluarga, tetapi terkadang keluarga Awan berlebihan dalam membantunya. Hingga ia akhirnya bertemu dengan Kale. Hubungannya dengak Kale menjadi sangat menyenangkan. Kale yang berasal dari kalangan menengah ke bawah memberikan petualangan baru untuk awan. Dimana dalam keluarganya ia dijanjikan keberhasilan-keberhasilan meski ia tau ia gagal, dengan Kale Awan disadarkan bahwa hidup bukan hanya tentang berhasil.
           
Sabar satu persatu, merupakan mantra yang terdengar sangat indah waktu itu. Waktu manusia menangis, waktu manusia tertawa, semuanya ada porsinya  masing-masing. Dibantu lagu Secukupnya dari Hindia (kebetulan menjadi salah satu soundtrack film) menjadikannya sangat masuk akal dan sangat bermakna untuk para penonton.
           
Dan satu lagi, saya bisa bilang ini bonus. Nanti Kita Ciuman Tanpa Hubungan Ini (NKCTHI) menjadi sangat nyata di film ini. Iya, betul Awan mencium Kale ketika mereka menonton konser lagu Secukupnya. Tanpa hubungan ini, Kale ternyata diluar dugaan tidak mau menjalin hubungan dengan Awan. Menarik memang.

Kembali ke Awal Cerita
Setiap keluarga punya cerita merupakan wejangan di awal kemunculan film ini. Saya sendiri menyimpulkan hal ini dengan perspektif saya sendiri. Saya menyadari bahwa tidak ada keluarga yang ideal. Ada keluarga tanpa salah satu peran Ayah atau Ibu di dalamnya, ada juga yang bahkan kehilangan keduanya. Ada yang memiliki semuanya, meski pernah berpisah sangat lama. Ada pula yang membenci, mencinta, menangis, tertawa. Tetapi dari semuanya saya percaya satu hal “Tidak ada keluarga ideal, tetapi setiap keluarga selalu spesial”.
           
Bisa saja kita setuju dan tidak setuju ketika membaca kalimat terakhir di paragraf petama sebelum paragraf ini. Tetapi menurut saya tetap saja, keluarga selalu punya peran dan kenangan masing-masing dengan cerita masing-masing. Uniknya, kita tidak pernah diberi kesempatan datang dari keluarga mana, maka sebenarnya kita hanya menerima saja apa yang terjadi. Tetapi bukan berarti kita tidak bisa memilih, cara saya bersikap tetap pilihan saya. Dari sana kita dilahirkan, dari sana kita tumbuh, maka di sana pula sebaik-baiknya jalan pulang, bagaimanapun ceritanya.

Tanggapan Pribadi terhadap Film Ini
Sejauh ini dari penilaian orang lain, film ini mendapat respon positif. Dan untuk hal itu saya setuju, bagaiamanapun pula, film ini cocok sekali menjadi film untuk keluarga, karena di dalamnya terdapat cerita-cerita dari mungkin kebanyakan keluarga yang ada. Apalagi menurut saya, film ini sangat baik dalam hal ketika bercerita tentang bagaimana permasalahan hidup dalam karier kalangan anak muda, yang di perkotaan sangat related istilah kerennya. Bagaimana kita mengejar sesuatu hal yang kita inginkan, kemudian kadang jatuh untuk meratap dan bangkit lagi. Selain itu, soundtrack yang ada pada film ini merupakan lagu-lagu hits yang banyak dinikmati kalangan muda. Contonya Band Hindia, Kunto Aji, Awan, Arditho (yang kebetulan berperan sebagai Kale), dan yang lainnya.

Kekurangan dari film ini mungkin terlalu menceritakan tentang kehidupan perkotaan (memang tujuannya seperti itu). Hingga mungkin sulit memaknai film ini di kehidupan warga anak pedesaan.

Dan satu hal lagi, menurut saya ada cerita yang entah kenapa begitu menjadi menyedihkan, padahal menurut saya hal itu tidak terlalu emosional untuk saya bahkan mungkin yang lainnya. Apa sesuatu itu, saya kira Anda harus menonton film ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Post-Truth: Verifikasi sebelum Emosi

Pembangunan sebagai Sebuah Kebebasan