Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Tantangan Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19 dan Cara Menghadapinya

Pandemi Covid-19 bagaikan kejutan yang mengagetkan semua orang, tidak ada yang siap menghadapi situasi sepert ini. Hampir semua sistem sosial di masyarakat dipaksa untuk beradaptasi, dari sistem politik, ekonomi, sampai sistem pendidikan. Dari sekian banyak sistem yang terganggu, pada tulisan kali ini, saya hanya akan memfokuskan bahasan di bidang pendidikan. Kira-kira apa saja tantangan yang dihadapi dan bagaimana cara kita menghadapinya. Kemendikbud merespon hal ini dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020, yang salah satunya membahasa tentang proses belajar mengajar di masa pandemi. [1] Di dalam surat edaran itu yang paling menjadi poin penting adalah tentang pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Semua pembelajaran dilakukan secara daring dengan menggunakan tekhnologi informasi untuk mendukung kebijakan social distancing. Sekiranya ada tiga hal penting yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan program tersebut. Pertama, tentang pemerataan tekhnologi informasi....

Resensi Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)

Tuntutan hidup jadi semakin jelas dan banyak ketika kita dewasa. Semuanya ditanggung sendiri, mereka (orang tua, teman, pasangan) memang menjadi pendukung yang luar biasa baik ketika dibutuhkan, tetapi tetap saja, kita juga yang punya kemampuan dan tanggung jawab untuk menghadapi semua masalah. Sendiri, tanpa siapapun, cuma kita dan hanya kita yang mengerti dan berjuang untuk diri sendiri.             Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) jadi film pertama di 2020 yang mendapat sambutan positif dari masyarakat. Dari jumlah penonton yang mencapai 2.000.0000 di   21 hari penayangannya di bioskop, sejak diputar perama kali pada 2 Januari 2020. Banyak juga pendapat dari masyarakat, terutama yang saya kenal suka dengan alur cerita yang ditawarkan oleh film ini.             Tulisan inipun baru dibuat sekitar satu bulan setelah saya pertama kali menonton. Memang...

Resensi Buku Filosofi Teras: Cara Menjadi Manusia yang Gak Gampang Galau

Pertama kali mendengar kata filsafat biasanya orang akan berpikir bahwa hal itu njelimet , rumit, atau mungkin bahkan murtad, tapi memang hal itu gak bisa disalahin, emang kadang ketika pertama kali kita belajar filsafat kita langsung dibawa ke pemahaman yang baru dan mungkin jarang dibahas dalam pelajaran apapun, misalnya tentang pemikiran. Kenapa orang bisa berpikir? Kenapa orang mikir ini? Kenapa orang mikir itu? Apalagi kalau udah bertanya perihal keberadaan sesuatu, misalnya manusia, benda, sampai Tuhan. Pokoknya semuanya dipertanyakan, dari hal yang menurut orang gak pentig, sampai gak penting banget, asli—karena emang ilmu inikan ingin coba menggali segala hakikat sesuatu sampai ke akar-akar. Sebenarnya bukan cuma itu pelajaran filsafat, ada banyak, dan selain diidentikan sama hal yang sebelumnya ( njelimet ), orang yang berfilsafat juga biasa disebut bijak. Kenapa seperti itu? Ya mungkin karena dalam filsafat kita diajak untuk mempertanyakan segala sesuatu sampai ke pemaham...

Resensi Album Hindia: Menari dengan Bayangan

Ini bukan hanya soal selera musik, lebih dari itu ada makna yang hampir semua orang sulit untuk menampiknya. Menurut saya, makna itulah yang menjadi daya tarik terkuat dari karya Baskara Putra atau nama yang lebih populer disebut Hindia. Makna yang disajikan, seperti misalnya rasa muak akan tuntutan hidup manusia modern sangat baik disampaikan dalam lagunya yang berjudul “ Secukupnya”. Lagu ini pula yang melambungkan namanya menjadi sangat dikenal dan karyanya banyak digemari belakangan ini. Kedalaman makna karyanya juga banyak disampaikan di lagu-lagu Feast, band yang ia rintis sebelum membangun Hindia. Katakanlah karyanya berjudul “Peradaban”, yang menceritakan tentang kritik sosial pada masyarakat dan pemerintah atau “Dalam Hitungan” yang berbicara tentang kritik pada kehidupan bermedia sosial.             Kita bisa katakan bahwa setiap musik atau lagu memiliki makna. Betul, tetapi tidak semua musik atau lagu memiliki makna y...

Resensi Buku Supernova, Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh Karya Dee Lestari

Jika Anda tertarik dengan sebuah buku sastra dengan perpaduan ilmu pengetahuan yang mudah di pahami, maka buku ini bisa menjadi salah satu buku yang bisa dibaca. Menurut saya cukup jarang buku sastra yang menyajikan pembahasan seperti itu, bahkan hingga sekarang saya baru baca yang satu ini (mungkin banyak, tapi saya kurang baca). Namun jika Anda berpikir buku ini akan berat banget untuk dipahami, maka Anda tidak sepenuhnya salah. Maksudnya gini, di dalam buku ini memang dijelaskan beberapa teori fisika dan teori ilmu sosial, ada juga psikologi, biologi sampai filsafat--cukup lengkap, dan terkadang ada yang susah dipahami, meski penulis, Dee Lestari menjelaskan dengan sangat sederhana. Yang saya suka dari tulisan buku ini adalah bagaimana penulis dengan kreativitasnya menggambarkan cerita dari berbagai sudut pandang, seolah-olah apa yang mereka ceritakan memiliki kehidupan yang benar-benar hidup. Novel ini menceritakan tentang dua pria gay yang sedang menulis cerita yang me...

Apakah Pendidikan di Indonesia Sudah Relevan?

Pendidikan secara umum diartikan sebagai proses transfer pengetahuan dari satu generasi ke generasi lainnya, baik itu dalam hal praktik maupun gagasan. Jika yang menjadi acuannya adalah pengetahuan, maka tentu semua orang pasti mengalami apa yang disebut pendidikan. Karena pengetahuan sendiri diartikan sebagai segala hal yang diketahui, maka tentunya setiap orang yang sadar dan berinteraksi pasti mengetahui sesuatu—apapun itu. Setiap manusia pasti pernah mengalami dua tahap dalam kehidupan, yaitu proses belajar dan proses bekerja. [1] Di zaman dan tempat manapun pasti manusia mengalami hal ini, pertama belajar—dalam bidang apapun meski tidak pernah sekolah, manusia purba pun pasti pernah belajar, misalnya belajar bertani, berburu, atau minimal belajar berinteraksi, hal ini biasa dilakukan ketika masih kecil. Kemudian ketika dewasa, manusia akan melalui fase bekerja. Meski pada saat bekerja orang masih bisa belajar, tetapi pada fase ini jarang orang mau belajar hal baru. Contohnya,...