Olahraga Bukan Hanya Gerakan Tanpa Makna

Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang bermanfaat, karena selain berfungsi untuk menjaga fisik tetap sehat, olahraga juga bisa membetuk mental yang baik. Di dalam olahraga terdapat motto yang bisa dipelajari dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sportivitas, perjuangan dan persaudaraan. Itulah sebabnya olahraga tidak hanya dimaknai sebagai permainan fisik belaka, melainkan juga melibatkan unsur emosional dari yang berolahraga maupun yang mendukung kegiatan olahraga dalam suatu kompetisi.

Seorang pecinta olahraga yang baik tentunya menghargai motto yang ada dalam olahraga. Ia tidak menganggap olahraga hanya permainan fisik belaka, lebih dari itu olahraga adalah salah satu pembentuk kepribadian yang sehat secara mental. Ketiga motto itulah, yaitu sportivitas, perjuangan dan persaudaraan yang coba ditularkan oleh kegiatan olahraga sebagai nilai yang dapat membentuk kepribadian bangsa.

Tulisan ini akan mencoba menjelaskan bagaimana olahraga membentuk nilai-nilai yang baik untuk bangsa. Harapannya tulisan ini bisa menginspirasi pembaca untuk turut serta mencintai kegiatan olahraga, lebih penting dari itu, pembaca bisa memahami bagaimana  nilai-nilai yang terkandung di dalam olahraga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat berkontribusi tidak hanya dalam prestasi, tetapi juga mewujudkan Indonesia yang lebih baik lagi.

Sportivitas sebagai motto pertama dalam olahraga adalah sebuah sikap adil, jujur, dan besar hati menerima kekalahan. Sikap inilah yang harus dikembangkan oleh bangsa ini, kita melihat bagaimana ketidakjujuran negeri ini sangat berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Para pejabat yang korup tentu tidak bisa dikatakan sportif, mereka culas dan hanya mementingkan diri sendiri. Begitupun dalam bidang politik lain, sportivitas ini sangat dibutuhkan, contohnya kebesaran hati dalam menerima kekalahan saat pemilu, yang sekarang sedang hangat-hangatnya terjadi di negeri ini. Bayangkan apabila sikap sportivitas ini bisa diimplementasikan oleh masyarakat terutama para elit politik, tidak hanya dalam kegiatan olahraga, melainkan tentunya bersikap dalam kegiatan politik dan kehidupan sehari-hari—bangsa ini tentunya akan menjadi labih baik lagi.

Motto berikutnya adalah perjuangan, tidak jarang seorang atlet berjuang sangat keras untuk bisa membagakan negaranya, perjuangan yang tiada habisnya mencerminkan semangat untuk meraih tujuan. Tidak ada prestasi tanpa perjuangan, itu mutlak, tidak bisa ditawar dan kita harus percaya bahwa setiap usaha tidak akan mengkhianati hasil. Seperti otot yang terus dilatih, otak manusia yang menentukan sikap pun seperti itu. Melalui nilai perjuangan ini kita diperlihatkan bahwa cita-cita yang besar memerlukan usaha yang besar pula. Kisah perjuangan bangsa Indonesia juga seperti itu, tanpa perjuangan yang keras tentunya kita tak akan pernah merdeka, perjuangan itu menguras keringat, menumpahkan darah, tetapi meninggikan harga diri dan meraih cita-cita luhur—yaitu kemerdekaan.

Lalu yang terakhir, yaitu persaudaraan—dalam beberapa momen pertandingan olahraga, kita bisa lihat bagaimana persaudaraan dipupuk oleh pemain sekaligus supporter yang mendukung. Olahraga menjadi salah satu pembentuk persatuan yang sangat efektif, karena semua elemen masyarakat menjadi bekerjasama demi lambang garuda dan bendera Indonesia. Misalnya ketika pertandingan Asian Games beberapa waktu lalu yang dihelat di Indonesia, bagaimanapun negara sedang menghadapi konflik politik jelang pemilu, untuk sejenak warga masyarakat diajak untuk bersatu dalam ikatan persaudaraan untuk mendukung negeri ini.

Hal yang bisa kita ambil, bahwa olahraga yang sifatnya harus dijauhkan dari urusan politik, agama, rasisme, gender, dan identitas lain, memberikan olahraga tempat yang sangat spesial di hati masyarakat. Tidak peduli apa pandangan politikmu, apa agamamu, apa warna kulitmu, dan apa jenis kelaminmu, selama kita mendukung satu hal yang sama, Indonesia, maka kita tetaplah saudara. Seperti itulah seharusnya kehidupan sosial kita dibangun, maka dengan hal itu.

Kemudian untuk tetap melanjutkan tersebarnya nilai-nilai dalam olahraga ini, kembali berbagai kegiatan olahraga kembali dilaksanakan. Sekarang ini sedang di helat yaitu Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) di Jakarta, tepatnya diketuai oleh Kampus Universitas Negeri Jakarta. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap setiap orang yang mengikutinya, yaitu termasuk atlet dan supporter yang mendukung. Apalagi tema yang diusung sekarang ini adalah “Semangat, Sportif, dan Berprestasi”.

Hal ini jadi menarik karena mahasiswa sebagai ujung tombak yang kemungkinan besar mendapat estafet kepemimpinan bangsa ini di masa yang akan datang perlu mendapat nilai-nilai yang terkandung dalam olahraga. Seperti yang disebutkan sebelumnya, sportivitas, perjuangan, dan persaudaraan adalah hal yang akan sangat bermanfaat diberbagai bidang—terutama di ranah perpolitikan untuk membentuk bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Semangat dan berprestasi juga menjadi tema tambahan yang harapannya bisa diemban oleh setiap mahasiswa.

Akhirnya kita semua meyakini bahwa kegiatan olahraga ini merupakan ajang yang bisa bermanfaat untuk kesehatan juga bagus untuk mental. Manfaat olahraga bisa berdampak baik bagi kepribadian mahasiswa, apalagi sebagai mahasiswa kita dituntut untuk memiliki nilai-nilai yang disebutkan sebelumnya. Tuntutan itu datang dari kemanusiaan yang terus harus dirawat oleh kita semua untuk bangsa ini. Dengan nilai-nilai itu semoga saja dalam keolahragaan ini bisa membentuk semangat kebangsaan untuk Indonesia yang lebih baik.


17 September 2019

Tulisan ini pernah diikutsertakan dalam lomba Museum Olahraga Nasional. Namun sayang sekali tidak menang, tapi gak apa-apa--enggak semua harus di jawab cepet.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)

Pembangunan sebagai Sebuah Kebebasan

Post-Truth: Verifikasi sebelum Emosi