Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Post-Truth: Verifikasi sebelum Emosi

Di tahun 2019, lebih dari 3 juta orang menandatangani petisi Justice for Audrey. Kasus tersebut dilatarbelakangi oleh cuitan twitter yang mendadak viral. Tidak tanggung-tanggung, presiden, artis, hingga akademisi turut mengomentari dan ikut bersimpati dengan kasus yang menimpa Audrey. Namun nyatanya tiga juta orang dan tokoh publik tersebut semuanya terkena hoax—atau kita bisa menyebutnya sebagai salah satu fenomena post-truth . Setelah beberapa hari viral, temuan polisi sama sekali tidak menemukan perkara yang disangkakan kepada pelaku, diantaranya paling parah yaitu menjedotkan kepala Audrey ke aspal hingga memasukan jari kepada kemaluan Audrey. Padahal netizen dan tokoh publik sudah menghakimi pelaku, ternyata fakta lapangan tidak demikian. Fenomena post-truth dicirikan dengan sikap masyarakat yang tidak lagi mementingkan kebenaran dari suatu isu, melainkan emosi—jadi semakin emosional sebuah isu, seakan-akan isu tersebut terlihat benar. Karena mengundang simpati, justru isu terseb...

Kisah Gie, Seorang Mahasiswa yang Menginspirasi hingga Kini

Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi “manusia-manusia yang biasa”. Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia.  (Gie, Catatan Seorang Demonstran, 1989) Membaca buku Soe Hok Gie Catatan Seorang Demonstran adalah membaca kisah hidup seorang aktivis, intelektual, dan pejuang pengisi kemerdekaan yang gigih dengan penuh idealisme. Kita akan dihadapkan dengan kisah seorang pemuda yang begitu maju dari segi pemikiran; serta keberanian dalam menyampaikan pendapat; dan juga kecintaan pada Bangsa Indonesia yang luar biasa. Tetapi, selain itu semua, Gie adalah orang biasa seperti kita, pemuda yang suka nongkrong dengan teman-temannya, jatuh cinta, dan suka jalan-jalan. Sebagian hidupnya saat mahasiswa, ia abdikan untuk naik gunun...

Nilai-Nilai Pendidikan dalam Pemikiran Ki Hadjar Dewantara untuk Masa Depan Pendidikan di Indonesia

Jika ditanya apa pekerjaan tersulit dan sangat signifikan untuk kehidupan manusia? Salah satu jawabannya tentu adalah guru atau seorang tenaga pendidik. Mereka adalah salah satu agen sosialisasi yang memiliki kewajiban mewariskan pengetahuan masa lalu yang berisi nilai dan norma serta menjamin kebaikan masa depan yang berisi pengetahuan yang relevan. Dua tugas yang esensial dalam kehidupan manusia, karena tanpa masa lalu (nilai dan norma) manusia akan kehilangan identitas dan kesatuannya bersama yang lain dan tanpa masa depan manusia akan menghadapi tragedi kehidupan dimana kita tidak bisa hidup dengan baik dan nyaman. Nilai dan norma selalu terdapat dalam sebuah kebudayaan. Konsep itu bisa berisi aturan yang berisi motivasi semangat dan juga larangan-larangan. Konsep nasionalisme adalah salah satu contoh nilai yang selalu diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam nilai nasionalisme kita diajarkan apa yang harus dilakukan, kenapa kita melakukan hal itu, dan juga berisi...

Ide dan Aksi Kecil untuk Sebuah Ledakan Besar

Sebuah Ide Tidak Pernah Instan Sir Isaac Newton (1643 – 1727), seorang fisikawan abad modern yang sangat terkenal menemukan sebuah teori gravitasi ketika ia sedang termenung di bawah pohon apel. Asisten Newton mengungkapkan, “Kala itu, pada 1666, Newton sedang duduk di bawah pohon apel saat memikirkan gravitasi, lalu sebuah apel jatuh di kepalanya”. [1] Cerita tersebut masih populer hingga sekarang—banyak orang berpikir bahwa jika Newton tidak pernah tertimpa sebuah apel, maka teori gravitasi tidak akan pernah lahir dari dirinya. Sementara itu, cerita lain datang dari Archimedes (287-212 SM), seorang fisikawan klasik yang merupakan pendahulu Newton. Ia menemukan sebuah teori fisika ketika berendam di kamar mandi—teori tersebut adalah hukum Archimedes yang berbunyi: Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan memperoleh gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya. [2] Sederhananya ketika badan Archimedes masuk ke d...

Hantu Pohon Cengkeh

Pagi itu Adit bangun pagi sekali, sekitar pukul 05.00 pagi. Bukan karena kartun kesayangannya sudah tayang dari jam 04.00, tapi ada urusan yang harus ia kerjakan sebelum sampai ke sekolah. Pukul 06.30 ia sudah siap dan berpamitan pada Ibu untuk berangkat sekolah. Adit masih kelas tiga SD, badannya kecil, wajahnya burik berlumur pupur putih tidak rata—sama sekali tidak bisa menutupi wajah coklat kering yang selalu terpapar sinar matahari setiap hari. Adit berlari menuju sekolah sendirian, sementara ibunya melihat dari teras rumah yang terbuat dari kayu. Anak itu benar-benar kecil pikir ibunya, topinya bahkan selalu nyaris terlepas dari kepalanya, sembari berlari Adit selalu memegang kepalanya agar topi tersebut tidak jatuh. Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 3 km, jarak yang cukup jauh bila ditempuh dengan jalan kaki. Apalagi medan yang dilalui cukup terjal, ada dua bukit dan satu sungai yang harus di lewati. Jika hujan turun maka sekolah libur, karena air sungai sedang naik, dan...